Kasmin Pratama

DEPAN | PROFIL | GALERY | HANDPHONE | TELEKOMUNIKASI | BUTONKOE | KRITIK & SARAN | HUBUNGI

Mobile Network


MENGENAL GSM

Komunikasi bergerak (mobile communication) mulai dirasakan perlu sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata tidak dibiarkan begitu saja oleh para engineer telekomunikasi. Mereka telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya adalah GSM (Global System for Mobile communications)

Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979. Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar 25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi downlink.

Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi, biasanya sub-band terendah dipakai untuk uplink, agar daya yang ditransmisikan oleh MS (mobile system atau lebih dikenal handphone) ke BTS (Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan sub-band yang satu lagi, mungkin anda perlu melakukan recharge batere handphone berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini.

GambarKemudian kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang lain. Tiap sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi nomor yang dikenal sebagai ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel Number). Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal.


Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan bandwidth tiap kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal sub-band digunakan sebagai guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan 124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124 inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di suatu negara.

Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal sub-band. Ini dikenal sebagai EGSM (Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz buat uplink dan 925MHz - 960MHz buat downlink. Hal tersebut memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor 975 - 1023.

DCS 1800


Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada PCN (Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan pada interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi modifikasinya antara 1710MHz - 1785MHz untuk uplink dan 1805MHz - 1880MHz untuk downlink. Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara uplink dan downlink.

Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris (Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang ada di sana. Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah GSM 1800, sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor 512 - 885. Porsi pada puncak band digunakan oleh DECTs (Digital Enhanced Cordless Telephony).

PCS 1900


PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam band 1900MHz. Teknik ini digunakan di Amerika Serikat di mana FCC (Federal Communication Commission) telah membaginya menjadi 300 ARFCN dan mengumumkan lisensi pada berbagai macam operator untuk mengimplementasikan jaringan GSM. Pemisahan frekuensinya sebesar 80MHz, dan pembagian frekuensinya adalah 1850MHz - 1910MHz untuk uplink dan 1930MHz - 1990MHz untuk downlink.

Teknik Modulasi dan Bandwidth


Teknik modulasi yang digunakan pada GSM adalah GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying). Teknik ini bekerja dengan melewatkan data yang akan dimodulasikan melalui Filter Gaussian. Filter ini menghilangkan sinyal-sinyal harmonik dari gelombang pulsa data dan menghasilkan bentuk yang lebih bulat pada ujung-ujungnya. Jika hasil ini diaplikasikan pada modulator fasa, hasil yang didapat adalah bentuk envelope yang termodifikasi (ada sinyal pembawa). Bandwidth envelope ini lebih sempit dibandingkan dengan data yang tidak dilewatkan pada filter gaussian.

Bandwidth yang dialokasikan untuk tiap frekuensi pembawa pada GSM adalah sebesar 200kHz. Pada kenyataannya, bandwidth sinyal tersebut lebih besar dari 200kHz, bahkan setelah dilakukan pemfilteran gaussian pun hal itu tetap terjadi. Akibatnya sinyal akan memasuki kanal-kanal di sebelahnya. Jika pada satu sel (akan dijelaskan kemudian) terdapat BTS dengan frekuensi pembawa yang sama atau bersebelahan kanal, maka akan terjadi interferensi akibat overlapping tersebut. Begitu juga jika sel-sel yang bersebelahan memiliki frekuensi pembawa sama atau berdekatan. Alasan inilah yang menyebabkan mengapa dalam satu sel atau antara sel-sel yang berdekatan tidak boleh menggunakan kanal yang sama atau berdekatan.

Pembagian Sel


Pembagian area dalam kumpulan sel-sel merupakan prinsip penting GSM sebagai sistem telekomunikasi selular. Sel-sel tersebut dimodelkan sebagai bentuk heksagonal seperti pada gambar berikut. Tiap sel mengacu pada satu frekuensi pembawa / kanal / ARFCN tertentu. Pada kenyataannya jumlah kanal yang dialokasikan terbatas, sementara jumlah sel bisa saja berjumlah sangat banyak. Untuk memenuhi hal ini, dilakukan teknik pengulangan frekuensi (frequency re-use). Pada gambar terlihat contoh frequency re-use dengan jumlah kanal 7 buah. Antara sel-sel yang berdekatan frekuensi yang digunakan tidak boleh bersebelahan kanal atau bahkan sama.

Jelas bahwa semakin besar jumlah himpunan kanal, semakin sedikit jumlah kanal tersedia per sel dan oleh karenanya kapasitas sistem menurun. Namun, peningkatan jumlah himpunan kanal menyebabkan jarak antara sel yang berdekatan kanal semakin jauh, dan ini mengurangi resiko terjadi interferensi. Sekali lagi, desain sistem GSM memerlukan kompromi antara kualitas dan kapasitas.

GambarPada kenyataannya, model satu sel dengan satu kanal transceiver (TRx, tentunya menggunakan antena omni-directional) jarang digunakan. Untuk lebih meningkatkan kapasitas dan kualitas, desainer melakukan teknik sektorisasi. Prinsip dasar sektorisasi ini adalah membagi sel menjadi beberapa bagian (biasanya 3 atau 6 bagian; dikenal dengan sektorisasi 120o atau 30o). Tiap bagian ini kemudian menjadi sebuah BTS (Base Transceiver Station). Kebanyakan vendor memperbolehkan sampai dengan 4 TRx per BTS untuk sektorisasi 120o. Jika digunakan TDMA pada TRx, menghasilkan 8 kanal TDMA tiap TRx, Anda bisa menghitung bahwa dalam satu sel dapat menampung trafik yang setara dengan 3 X 4 X 8 = 96 kanal TDMA atau sebesar 82,42 erlang dengan GoS 2%. (Erlang merupakan satuan trafik dan GoS(Grade of Service) menyatakan derajat keandalan layanan, berapa jumlah blocking yang terjadi terhadap panggilan total)


Pada prakteknya tidak semua kanal TDMA tersebut bisa digunakan untuk kanal pembicaraan (TCH = Traffic Channel). Dalam sebuah BTS juga diperlukan SDCCH (Stand-alone Dedicated Control Channel) yang digunakan untuk call setup dan location updating serta BCCH (Broadcast Control Channel) yang merupakan kanal downlink yang memberikan informasi dari BTS ke MS mengenai jaringan, sel yang kedatangan panggilan, dan sel-sel di sekitarnya.

Struktur Sistem Selular


Bagian paling rendah dari sistem GSM adalah MS (Mobile Station). Bagian ini berada pada tingkat pelanggan dan portable. Pada tiap sel terdapat BTS (Base Transceiver Station). BTS ini fungsinya sebagai stasiun penghubung dengan MS. Jadi, merupakan sistem yang langsung berhubungan dengan handphone Anda.

BTS pada dasarnya hanya merupakan "pesuruh" saja. Otak yang mengatur lalu-lintas trafik di BTS adalah BSC (Base Station Controller). Location Updating, penentuan BTS dan proses handover pada percakapan ditentukan oleh BSC ini. Beberapa BTS pada satu region diatur oleh sebuah BSC.

BSC-BSC ini dihubungkan dengan MSC (Mobile Switching Center). MSC merupakan pusat penyambungan yang mengatur jalur hubungan antar BSC maupun antara BSC dan jenis layanan telekomunikasi lain (PSTN, operator GSM lain, AMPS, dll).Saat ini teknik switching terus berkembang, dan begitu pula pada layanan GSM. Beberapa operator GSM di Indonesia telah menerapkan Intelegent Network lanjutan dalam teknik switchingnya.

Frequency Hopping

Frequency hopping merupakan fitur yang diterapkan pada interface udara, yakni lintasan radio ke MS. Teknik ini dapat mengurangi redaman akibat efek multipath fading. GSM hanya merekomendasikan satu jenis frequency hopping, yakni baseband hopping. Namun beberapa vendor, seperti Motorola, menyediakan tipe frequency hopping yang lain, yang disebut Synthesizer Hopping.

Baseband Hopping digunakan jika base station memiliki beberapa DRCU/TCU tersedia. Aliran data secara sederhana dilalukan pada frekuensi dasar ke berbagai macam DRCU/TCU. Setiap data beroperasi pada frekuensi yang tetap, mengacu pada urutan hopping yang ditentukan. DRCU/TCU yang berbeda akan menerima sebuah timeslot yang spesifik pada setiap frame TDMA, berisi informasi yang ditujukan kepada MS-MS yang berbeda.

Synthesizer Hopping menggunakan kelincahan ferkuensi dari DRCU/TCU untuk mengubah frekuensi-frekuensi pada sebuah basis timeslot untuk transmisi maupun menerima. SCB pada DRCU serta sistem kontrol dan pemrosesan digital pada TCU akan menghitung dan menentukan frekuensi selanjutnya, dan memprogram sebuah pasangan synthesizer Tx dan Rx untuk menuju ke frekuensi yang telah dihitung.

Teknik synthesizer hopping ini sangat baik untuk diterapkan pada sel-sel dengan jumlah carrier yang sedikit. Untuk sel-sel dengan jumlah carrier yang banyak, teknik baseband hopping merupakan teknik yang paling baik. Dan kedua teknik ini tidak bisa diterapkan sekaligus pada sebuah site BTS.






Mobile Internet Cocok untuk Kondisi Indonesia

       Mobile Internet (internet yang diakses melalui perangkat non-PC) seperti hand phone, diyakini lebih cocok di Indonesia. Ini tentunya bila masyarakat di Indonesia berniat dan ingin memasyarakatkan internet yang anywhere, anytime dan instantly sebagai media interaktif untuk melakukan bisnis. Saat ini telah terjadi apa yang disebut konvergensi (sinkronisasi) antara komputer dengan mobile electronic seperti hand phone dan dengan consumer electronic seperti play station. Kondisi Indonesia berbeda dengan dunia pada umumnya. Kalau di AS segalanya dimulai dengan thick network (PC internet), di Indonesia sebaiknya dimulai dengan thin network (mobile/phone internet).
       Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dari segi infrastruktur, Indonesia masih sangat bergantung pada media telepon. Setelah semua itu terwujud, baru dibentuk infrastruktur yang lebih besar dan band width yang lebih lebar. Masyarakat (termasuk infrastruktur) di kota-kota besar di Indonesia telah siap untuk internet, tapi masih banyak yang belum punya fasilitas untuk teknologi tersebut. Sebenarnya masyarakat Indonesia termasuk pengadopsi teknologi yang cepat dan baik saat mereka mengenal teknologi tersebut. Hal ini bisa dilihat pada penerimaan hand phone dan pager yang sudah memasyarakat. Indonesia sebaiknya masuk dulu ke thin internet, kemudian ke thick internet, setelah itu baru ke nation wide network.



Teknologi SMS Masih Menjadi Primadona


WAP (WIRELESS APPLICATION PROTOCOL) NAMPAKNYA BELUM SUKSES DI PASARAN DEMIKIAN JUGA HALNYA DENGAN GPRS (GENERAL PACKET RADIO SERVICE)

       Dahulu rantai sistem komunikasi bergerak hanya terdiri dari penyedia terminal, penyedia jaringan dan pengguna. Saat ini telah ditambah dengan pengembang aplikasi. Dahulu pengguna hanya cukup dengan layanan voice dan layanan data standar. Saat ini untuk memenuhi tuntutan pasar, layanan ditingkatkan dengan berbagai aplikasi seperti short message service (SMS) dan mobile internet. Teknologi yang saat ini dinikmati adalah teknologi yang sederhana, mudah memakainya, efektif dan murah. Jika diperhatikan, jenis ponsel yang laku di pasaran adalah ponsel yang tidak didukung oleh teknologi terbaru saat ini seperti teknologi GPRS. Jenis ponsel yang laku ternyata adalah model dengan teknologi yang tergolong biasa-biasa saja. Layanan berbasis SMS juga masih mendominasi layanan lain yang berbasis mobile internet.
       Persentase pengguna WAP juga masih sangat kecil walaupun sudah banyak operator di Asia yang telah mendukung GPRS dengan harapan dapat memasyarakatkan penggunaan WAP. Messaging nampaknya akan tetap menjadi idola pengguna ponsel. Dari segi teknologi, SMS telah berkembang karena saat ini telah mulai dikenal apa yang disebut EMS (Enhanced Messaging Service), layanan yang memungkinkan pengguna ponsel untuk mengirimkan animasi, suara dan gambar bersamaan dengan pesan yang dikirim. Saat ini tengah dipersiapkan teknologi MMS (Multimedia Messaging Service) yang memungkinkan untuk mengirimkan gambar bergerak maupun file musik bersama pesan yang dikirim. Dari sini jelas bahwa teknologi SMS merupakan layanan yang tetap menjadi primadona dan akan sangat menguntungkan jika digarap dengan serius.




Alternatif Fix Phone

       Jangan khawatir tak dapat berkomunikasi dengan kolega anda saat kabel telepon Telkom terbatas dan pulsa ponsel masih terasa mahal karena fix phone dapat dijadikan sebagai alternatif. Fix phone merupakan sambungan tetap yang handset-nya dapat dibawa bepergian walaupun wilayahnya terbatas. Kelebihan alternatif ini adalah tidak menggunakan kabel, tapi menggunakan teknologi wireless melalui Base Transceiver Station (BTS) atau satelit. Secara umum teknologinya sama dengan GSM yang memerlukan BTS, hal ini dapat dilihat pada handset-nya yang telah terintegrasi dengan BTS. Karena sifatnya yang wireless, areanya sangat terbatas sehingga kualitas suaranya sangat ditentukan oleh jarak antara handset dengan BTS-nya. Kelebihannya, harganya lebih murah daripada telepon kabel dan ponsel GSM.
       Harga lebih murah ini karena fix phone menggunakan frekuensi rendah. Fix phone sangat beragam, penamaan teknologinya bergantung pada frekuensi yang digunakan seperti Wireless Local Loop (WLL), ultra phone atau rural phone. Teknologi yang pernah canggih pada masanya adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dengan frekuensi 450 MHz. Meski bersinyal analog, jangkauannya cukup luas sehingga dapat digunakan di daerah terpencil. Kelemahannya handset-nya relatif besar sehingga tidak nyaman sebagai telepon yang dapat dibawa kemana-mana (mobile). Teknologi AMPS (Advance Mobile Phone System) menyusul kemudian. Teknologi ini bekerja pada frekuensi 800 MHz. Jangkauannya tidak seluas NMT tapi dengan ukuran handset yang lebih kecil. Kelemahan teknologi ini adalah hanya mampu membagi frekuensinya sebesar 30 KHz, akibatnya hanya 2 kanal pembicaraan yang dapat dilayani. Sinyalnya yang masih analog memudahkan untuk dilakukannya penyadapan. Penggunaan spektrum frekuensinya juga terbilang boros.
       CDMA (Code Divison Multiple Access) lahir untuk menyempurnakan AMPS. CDMA menggunakan sinyal digital. Meski masih tergolong fix phone, kemampuan jelajahnya menyamai GSM. Selain itu teknologi ini dapat digunakan untuk multimedia dan lalu-lintas data. CDMA juga dapat bermain di frekuensi 1800/1900 MHz. Keunggulan AMPS dan CDMA dapat digunakan oleh Telkom untuk mengatasi kesulitan membangun jaringan di daerah pelosok. Bila operator lain mulai masuk dengan fix phone, Telkom bisa merugi. Hal ini karena teknologi tersebut tidak memerlukan kabel dan biaya tinggi. Tarifnya pun bersaing dengan telepon rumahan (fix line), bahkan nyaris sama dengan pulsa lokal area kedua.

 

EDGE dan GSM 1x Siap Melawan CDMA


         Bagi pecinta GSM, ada pengembangan yang dinamai EDGE (Enhance Data for GSM Evolution) dan GSM 1x yang sudah berteknologi 3G. GSM 1x merupakan terobosan antara GSM dan CDMA. Kelebihan EDGE yang utama terdapat pada kecepatan transfer datanya yang jauh lebih tinggi daripada GPRS saat ini. Kecepatannya dapat mencapai 384 kbps (3x lebih cepat dari GPRS). EDGE merupakan solusi bagi operator GSM dalam menghadapi serbuan CDMA. Sementara GSM 1x merupakan kolaborasi antara GSM dan CDMA yang dirancang untuk aplikasi 3G dengan jumlah investasi yang murah. GSM 1x dikembangkan untuk operator GSM yang ingin menggunakan aplikasi 3G tapi memiliki keterbatasan dalam hal dana dan bandwidth. Keuntungan GSM 1x adalah penggabungan kelebihan GSM dalam hal aneka aplikasi mobile yang dapat dijalankan dan kelebihan CDMA dari sisi kapasitas yang lebih besar dan efisien.


Menghapus Monopoli Telepon Tetap Nirkabel


         Indosat melakukan langkah yang mengejutkan dengan layanan terbarunya First Call Indosat Fixed Wireless. Keberhasilan First Call ini akan mendorong seluruh jajaran Indosat dan pihak terkait lainnya untuk menyiapkan layanannya secara komersial. Indosat menunjuk ZTE.Co.Ltd untuk menyiapkan jaringan tetap lokal nirkabel. Langkah Indosat ini diharapkan dapat berjalan pada akhir 2003.


Nokia Aplikasikan Teknologi Sega


         Nokia bekerja sama dengan Sega untuk pemasangan aplikasi teknologi multiplayer ke dalam perangkat produk N-Gage miliknya. Vendor ponsel asal Finlandia tersebut akan mengambil alih Sega.com dan menggunakan Network Application Package milik Sega ke ponsel dan produk on-line. N-Gage merupakan bentuk ambisi Nokia yang ingin menguasai pasar game bergerak. N-Gage juga dapat berfungsi sebagai ponsel dengan display beresolusi tinggi, pemutar MP3 dan telah mengusung teknologi bluetooth.


nVIDIA nFORCE2 Ultra 400


         AMD memulai babak baru dengan pembaharuan prosesor terbarunya Athlon XP. Sebagai produk unggulan, sistem clock rate-nya ditingkatkan dari 333 menjadi 400 MHz untuk menyamai performa Pentium 4 terbaru. Untuk mendukung penggunaannya diperlukan dukungan dari chipset untuk menangani peningkatan speed-nya. Salah satu chipset terbaru yang diharapkan dapat mampu mendukung Athlon XP terbaru adalah nFORCE2 Ultra 400 dari nVIDIA. Sampai saat ini nFORCE2 ada 2 versi: Standar dengan SPP Northbridge (sistem platform prosesor) dan versi yang mengintegrasikan chip GeForce4-MX dengan nama IGP (Integrated Graphic Processor). Keduanya akan digabung dengan 2 versi terbaru yang menggantikan SPP sepenuhnya.


Ancaman Buat Seluler


         Kehadiran Telkom Flexi dengan pulsa lokalnya diramalkan dapat mengambil pangsa pasar seluler. Produk dari Telkom yang menggunakan jaringan CDMA 2000 1x ini dikategorikan sebagai telepon tetap tanpa biaya air time sebagaimana layaknya pulsa seluler, namun demikian pesawatnya dapat dibawa kemana saja baik untuk menelepon maupun untuk menerima panggilan. Besar pesawatnya juga tidak berbeda dengan handset GSM saat ini. Teknologinya tidak jauh berbeda dengan GSM bahkan kemampuan CDMA untuk menghadapi era 3G secara teoritis akan lebih baik dibandingkan GSM. Kehadiran Telkom Flexi jelas dapat mematikan operator GSM. Gaya bisnis Telkom memang selalu berusaha mematikan pesaingnya. Hal ini dapat dilihat pada kehadiran Telkomnet instant yang membunuh para ISP.


SmartPhone vs PDA-Phone


         Keduanya memiliki keunggulan yang khas. Di tengah persaingan antara keduanya, Microsoft mencoba dengan terobosannya melalui pengembangan sistem operasi. Raksasa software itu sangat berambisi masuk ke bisnis ponsel yang saat ini dikuasai Nokia dengan OS Symbian-nya. Lewat OS andalannya, Windows Powered Smartphone 2002, Microsoft bekerja sama dengan beberapa vendor ponsel dan operator untuk memasyarakatkan produk mereka. SPV Orange salah satu produk berbasis sistem operasi Microsoft, menawarkan interface sebagaimana PDA-Phone berbasis Pocket PC hanya saja bentuknya lebih mirip Smartphone.

Symbian VS Microsoft


         Terlepas siapa yang akan lebih unggul antara Smartphone dan PDA-Phone, pertarungan yang pasti sebenarnya akan dimenangkan oleh pemilik software. Jika yang lebih diterima Smartphone, maka Symbian-lah yang berjaya. Tapi bila PDA-Phone lebih mendominasi, maka Microsoft yang akan menjadi pemenang. Apabila yang terakhir yang terjadi, maka ambisi Microsoft untuk mewujudkan "computer in anywhere" yang mengintegrasikan perangkat bergerak, PC sampai Server akan terwujud. Bagi konsumen, persaingan ini akan membawa dampak makin banyaknya pilihan perangkat dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam beraktifitas.

;
Konvergensi Teknologi


Teknologi di dalam konvergensi PDA-Phone dan Smartphone muncul sebagai perangkat mobile yang canggih. Berbagai teknologi yang ditanamkan membuatnya punya julukan seperti itu.

Stylus Pen

         Umumnya piranti ini menyertai PDA yang mengadopsi teknologi touch screen. Navigasi pada PDA akan lebih mudah jika menggunkan stylus pen sebagaimana mouse pada PC. Fungsinya makin terasa sejak munculnya aplikasi handwriting recognition yang populer sejak 1997. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan oleh Xerox dan Palm yang kemudian menjadi ciri khas PDA dan PDA-Phone berbasis Palm OS.

Built-in Expansion Slot

         Perangkat yang memiliki banyak aplikasi membutuhkan built-in expansion slot. Kartu memori menjadi piranti yang penting untuk perangkat digital. Meski memiliki fungsi sama, kartu memori memiliki klasifikasi yang berbeda di antaranya Compact Flash (CF), Multimedia Card (MMC), Secure Digital (SD) dan Memori Stick. Semuanya sama-sama menggunakan flash memori, memori yang tidak bergantung pada arus listrik.

Prosesor
         Ini piranti yang vital dan merupakan otak dari perangkat dengan aplikasi tingkat tinggi. Tidak banyak vendor yang terlibat dalam pembuatan prosesor untuk PDA maupun Smartphone. Yang digunakan di pasaran adalah Intel, Motorola dan Texas Instrument. Intel dengan StrongArm 266 MHz dan MIPS 166 MHz paling banyak digunakan pada PDA maupun PDA-Phone. Dragonball VZ 33 MHz dari Motorola hanya dipasok untuk merek Handspring Treo. Texas Instrument dengan OMAP 710 hanya memasok untuk HP Jornada. Intel populer dikarenakan prosesornya memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan kedua pesaingnya.

Sistem Operasi (OS)
         Perangkat yang banyak memiliki aplikasi tentunya memerlukan sistem operasi yang notabene merupakan interface antara device dengan user. Saat ini vendor yang mendominasi sistem operasi untuk PDA-Phone maupun Smartphone adalah Microsoft Pocket PC, Symbian, PalmOS dan Linux. Pocket PC berkembang cepat karena aplikasinya dapat dengan mudah disinkronkan di PC. PalmOS terkenal oleh efisiensinya dalam penggunaan memori dan prosesor karena aplikasinya berukuran kecil. Symbian yang dikembangkan oleh EPOC populer untuk produk keluaran vendor ponsel seperti Nokia dan Sonny Ericsson. Linux yang populer dan menjadi penantang Microsoft di PC tidak populer penggunaannya di perangkat mobile dan PDA Sharp yang mengadopsinya.


Mikroprosesor Alchemy AU1100 dari AMD

         Persaingan antara AMD dan Intel tidak hanya terjadi di seputar dunia prosesor PC, persaingan nantinya juga akan terjadi di prosesor untuk perangkat seperti PDA, web pad dan perangkat digital lainnya yang memerlukan aktivitas komputasi. Jika Intel hadir dengan prosesor StrongArm (yang terbaru Xscale), maka AMD hadir dengan prosesor hemat energi berteknologi MIPS 32-bitnya yaitu Alchemy Au1100 dengan kecepatan 333 MHz (200 mW), 400 MHz (250 mW) sampai 500 MHz (500 mW). Sebagai System -on-Chip (SoC), sudah termuat berbagai fitur internal seperti kontroler USB, IrDA, AC97, PCMCIA, Secure Digital, SRAM/Flash EPROM, LCD dan memori SDRAM 100 MHz. AMD merasa berkompeten dalam teknologi prosesor ini setelah sebelumnya membeli perusahaan Alchemy Semiconductor Company senilai 50 juta Dollar.


Standar Baru Format CD-RW

Saat ini anda dapat menyalin file-file ke CD-RW (ReWriteable) langsung via Windows Explorer tanpa harus memformatnya terlebih dahulu. Kemudahan ini berkat standar baru Mt. Rainer atau Easy Writer. Standar baru ini telah didukung oleh beberapa CD-R/CD-RW drive 40X dan beberapa DVD+RW drive baru dipastikan akan juga mendukung standar baru ini secara built-in. Windows versi mendatang dengan kode Longhorn nampaknya juga akan mendukung Mt. Rainer.


Evolusi Teknologi Layar Warna

STN (Super Twisted Nematic)
         Generasi pertama layar dot matrix ini telah lama dikenal sebagai pelengkap warna pada LCD ponsel, pager dan PalmTop. Saat ini STN memang telah dilengkapi 4.096 warna, tapi tidak banyak digunakan oleh vendor karena gambarnya bersifat pasif (kualitasnya rendah). Pixel pada STN rata-rata hanya pada 128x128 dan 128x144 pixel. Meskipun demikian, masih banyak vendor 3G yang menggunakannya karena teknologinya yang murah.

TFT (Thin Film Transistor)
         Teknologi layar ini paling populer meski awalnya hanya digunakan untuk proyektor. Pengontrolan tiap gambarnya tidak hanya didukung oleh active display, kemudahan adaptasinya membuat TFT banyak diaplikasikan ke dalam layar warna PDA dan ponsel. Dengan sistem operasi Symbian, teknologi TFT pada ponsel dapat menampilkan resolusi 176x208 pixel 65K warna atau lebih. Microsoft membuatnya lebih hidup lagi karena dapat menampilkan resolusi 176x220 pixel 65K warna. Di PDA resolusinya lebih tinggi lagi. Dengan sistem operasi Microsoft Pocket PC, resolusinya bisa mencapai 240x320 pixel.

TFD (Thin Film Diode)
         Keunggulan teknologi TFD tidak hanya pada kualitas gambar yang tidak kalah dengan TFT, tapi juga konsumsi baterenya yang hemat. Saat ini penggunaannya terbatas pada ponsel CDMA, tapi LG berencana untuk mengadopsinya untuk ponsel GSM. Tidak banyaknya vendor yang menggunakan TFD karena Epson selaku pemilik hak patennya hanya memberikan lisensi pada pabrikan ponsel yang dianggapnya loyal. TFD saat ini telah memiliki maksimal 65.536 warna pada layar 3.7 inci. Dengan software aslinya TFD memiliki 260.000 warna pada resolusi 176x220 pixel. TFD menarik perhatian vendor untuk mempercantik LCD pada kamera digital, camcoder, TV monitor, video application dan ponsel tentunya.


Spy Mobile Phone

         Ponsel telah melewati fungsi dasarnya sebagai piranti komunikasi bergerak. Saat ini ponsel telah memiliki kemampuan sebagai recording voice, MP3 Player, kamera, radio, bahkan sebagai pemicu bom. Yang bikin heboh, ponsel juga mulai digunakan sebagai perangkat pendukung kegiatan spionase. Bentuknya yang kecil dan teknologinya yang mudah disinkronkan dengan perangkat lain membuatnya menjadi pilihan berbagai kalangan seperti badan intelijen, kepolisian, bahkan dunia bisnis. Para ahli spionase telah mengubah fungsi ponsel menjadi alat penyadap yang sangat efektif. Hal ini sebagaimana dituturkan Netline Communicatoin Technologies, perusahaan telekomunikasi dari Israel.
         Sebagai spy mobile phone, ponsel dapat diletakan di vas bunga, di dalam laci, atau di bawah meja yang terlindung. Bisa juga sengaja ditinggalkan begitu saja di atas meja rapat pada saat negosiasi bisnis misalnya. Cara yang lebih jitu dengan memberikan spy mobile phone sebagai cindera mata atau hadiah. Mereka tidak akan curiga kalau tiba-tiba saja ponsel menyala sendiri karena akan mengira tombolnya tertekan. Untuk itu tidak ada salahnya waspada dengan ponsel yang dibiarkan di atas meja atau tiba-tiba on sendiri. Siapa tahu ponsel tersebut adalah ponsel yang sedang memata-matai anda.


Bagaimana Menghitung Bandwith Memori Komputer?

         Bandwidth sebuah memori dihitung menggunakan rumus bandwidth = kecepatan bus x frekuensi bus. Untuk memori DDR, kecepatan bus-nya adalah 64 bit sementara Rambus 16 bit. Karena satuannya dihitung dalam MB/s, kecepatan bus harus dibagi 8 untuk mengkonversi bit ke byte. Jadi memori DDR266 memiliki bandwidth (64/8)byte x 266MHz = 2128MB/s yang di bulatkan menjadi 2100MB/s. Itu sebabnya DDR266 disebut juga dengan PC2100. Berbeda dengan Rambus yang kecepatan bus-nya 16 bit, sebagai contoh PC8200 RDRAM, perhitungannya adalah (16/8) x 800MHz = 1600 MB/s. Dengan chipset i850E, bandwidth efektif pada Rambus PC800 akan menjadi dua kali lipatnya yaitu 3200 MB/s. Hal ini karena pada chipset i850E terdapat dual-channel (data dari 2 modul Rambus dapat diterima secara simultan) sehingga besar bandwidth-nya menjadi 2X lipat.


Film di Ponsel MPEG-4

         Beberapa vendor telah menjamin mulai tahun ini akan mengeluarkan ponsel terbaru mereka yang full entertainment seperti penayangan film dalam format VCD, DVD atau format lainnya baik di perangkat ponsel maupun PDA. Tayangan di perangkat tersebut dimungkinkan berkat dikembangkannya MPEG-4 (Motion Picture Expert Group-4). Teknologi ini merupakan kelanjutan MPEG-2 yang dapat meng-encoding DVD dan meneruskannya melalui kabel digital dan satelit. Hadirnya fitur MPEG-4 merupakan kelanjutan dari ponsel ber-MMS (Multimedia Message Service). Toshiba konon telah merilis chip 60MHz pertama di dunia yang mendukung MPEG-4 dan tidak memboroskan batere ponsel karena hanya membutuhkan daya 240 milliwatt.
         Ponsel-ponsel berbasis Java yang didukung WAP 2.X dapat menikmati layanan MPEG-4 dengan meng-upgrade software MVQ (Motion Vector Quantization). Hanya dengan 20KB Java Applet, layanan MPEG-4 dapat dilihat baik melalui Microsoft Windows Media Player maupun RealTime Network. MVQ juga didukung oleh Brew Qualcomm untuk ponsel CDMA (Code Division Multiple Access). Open source-nya sebaik ActiveX dan .Net platform. MPEG-4 di ponsel menjadikannya inovatif sebagaimana MP3. Jika konvergensi teknologi multimedia dapat diadaptasi semua ke ponsel, ponsel multimedia akan semakin interaktif sebagaimana Macromedia Flash di PC.


Generasi Ke-8 Prosesor AMD

         Mikroprosesor Athlon yang diberi kode ClawHammer ini menggunakan desain yang sama sekali baru. AMD Opteron yang mendukung multi prosesor untuk workstation dan server akan menyusul pada pertengahan 2003. Kedua prosesor tersebut membutuhkan chipset dan motherboad baru karena keduanya tidak dapat digunakan pada soket A yang ada sekarang. Keduanya akan menjalankan aplikasi 32 bit dan mendukung sofware 64 bit yang menggunakan instruksi AMD x86-64. Bagi sebagian besar kalangan, transisi ke komputasi 64 bit masih beberapa tahun lagi. Mayoritas pemakai komputer tidak menggunakan CAD (Computer Aid Design), 3D profesional, modeling sain dan database tool tingkat tinggi yang sangat memanfaatkan teknologi 64 bit.


Credit Card Phone

Tim riset Motorola telah mengembangkan teknologi baru untuk smart phone yang tidak hanya berisi fitur unggulan, tapi juga dengan fisik tertipis. Ponsel yang seukuran kartu kredit tersebut dapat diselipkan nantinya di kemeja bahkan dimasukkan ke dalam dompet. Motorola menyebutnya sebagai credit card phone. Ponsel yang beratnya hanya 47 gram ini telah dilengkapi dengan GPRS.


Pornografi di Ponsel
WAJAH CANTIK DENGAN TUBUH SEKSI TIDAK HANYA DAPAT DIJUMPAI DI MAJALAH ATAU KOMPUTER, PONSEL MENJADI MEDIA BARU PORNOGRAFI

         Verizon Wireless, operator selular di AS bikin heboh dengan menyebar gambar-gambar syur ke dalam ponsel. Langkah awalnya dilakukan dengan mengundang Miss Playboy untuk menandatangani kesepakatan kerja sama. Miss Playboy tersebut akan menampilkan tubuh indahnya di layar ponsel 3G. Tayangan ini akan membuat kleyengan para pria di negara-negara Eropa karena setiap saat bisa membuka situs khusus yang menayangkan gambar-gambar hidup yang hot.
         Munculnya layanan 3G yang bisa menampilkan gambar hidup di layar ponsel mendorong pengusaha hiburan memanfaatkannya untuk bisnis setelah sebelumnya di layar komputer melalui internet. Langkah berani ini akan diikuti operator lain di Eropa mengingat pengguna ponsel lebih banyak daripada komputer. Layanan mobile porn ini dianggap lebih unggul dibanding layanan melalui internet karena bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Kelemahannya hanya layarnya yang tidak memadai. Bagi penggemar gambar dan film porno, layar yg kecil tidak menjadi masalah yang penting bisa nonton tayangan panas tanpa dilihat orang lain.


Apa itu VoiceXML?
BERGABUNGNYA TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI DAN WEB MELAHIRKAN SESUATU YANG BIASA DENGAN POTENSI LUAR BIASA

         VoiceXML adalah teknologi yang dirancang untuk memperluas lingkungan Web dengan menyediakan cara lain untuk mengakses informasi dan layanan Web. Dengan voiceXML, anda dapat menggunakan suara anda dan telepon untuk mengakses Web sebagai pengganti komputer dan mouse. Ada banyak persamaan antara Web visual (HTML) dan Web audio (voiceXML). Pada Web visual anda menggunakan Web browser sementara pada Web audio anda menggunakan Voice browser. Jika anda telah mengenal baik HTML atau WML, maka anda akan mudah menguasai VoiceXML. VoiceXML diciptakan oleh VoiceXML Forum (www.voicexml.org) yang merupakan organisasi industri yang didirikan oleh AT&T, IBM, Lucent dan Motorola. Forum tersebut berusaha membuat dan mempromosikan VoiceXML menjadi standar untuk membuat content dan informasi internet dapat diakses melalui suara dan telepon.


Awas, "SIM Card" sudah Mudah Digandakan !
PONSEL AMAN BUKAN CUMA TIDAK HILANG DIAMBIL ORANG. AMAN JUGA BERARTI KITA TIDAK MEMBAYAR TAGIHAN PEMBICARAAN YANG TIDAK KITA LAKUKAN. TERNYATA NOMOR KITA BISA DIGANDAKAN DAN DIPAKAI ORANG LAIN. TEKNOLOGINYA TERSEDIA, MURAH DAN MUDAH.

         Teknologi canggih dapat membuat orang nyaman sekaligus was-was karena dampaknya bisa juga disalahgunakan demi kepentingan pribadi. Beberapa forum dan milis di internet belakangan ini banyak membahas tentang bagaimana mudahnya pengkloningan sebuah SIM card untuk ponsel GSM. Dulu di tahun 1990-an, orang banyak beralih dari teknologi selular analog yang dikenal dengan nama AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang sering disadap dan digandakan. Kini teknologi selular yang paling banyak digunakan di Indonesia yaitu GSM (Global System for Mobile Communication) yang mulanya diyakini aman dengan kartu chip-nya, ternyata bisa juga digandakan sebagaimana meng-copy sebuah CD dengan CD-RW. Gawatnya, alat pengganda ini telah dijual secara online di internet. Kartu aspal tersebut berfungsi sama dengan kartu asli yang digandakan. Sebaiknya pengguna GSM tidak meminjamkan ponselnya yang berisi SIM card pada orang lain karena penggandaan SIM card hanya perlu waktu kurang lebih 3 jam dan penggandaan tersebut dapat dilakukan dengan mudah oleh orang awam sekalipun semudah menjalankan Windows yang interface-nya sudah user friendly. Jadi berhati-hatilah para pengguna GSM !


Teknologi Baru Telepon Selular dari Intel

         Intel Corporation mengumumkan keberhasilannya mengimplementasikan teknologi memori untuk meningkatkan umur baterai, kinerja dan kapasitas simpan telepon selular. Teknologi baru dari Intel ini berupa chip flash memori nirkabel dengan daya 1.8 volt. Intel juga tengah mempersiapkan mikroprosesor baru untuk meningkatkan kemampuan komputasi pada perangkat nirkabel berbasis Intel PCA (Personal Client Architecture). "Konvergensi suara dan data dalam industri nirkabel perlu inovasi baru dengan teknologi silikon," papar Ron Smith, senior vice president and general manager Intel Wireless Communication and Computing Group.


<<<Kembali