|
JAKARTA – Tahun 2003 ini diperkirakan pelanggan CDMA di dunia akan mencapai 260 juta. Ini bisa terjadi karena ada dukungan
penuh dari para pembuat handset dunia, seperti Nokia, Motorola, dan Sony Ericsson. Bagi operator, pengoperasian CDMA lebih
menguntungkan karena investasinya kecil dibanding investasi GSM, apalagi AMPS. Terutama jika frekuensi yang digunakan adalah
800 MHz, frekuensi yang dianggap terbaik bagi operator dalam melayani pelanggan. Menurut catatan, GSM digital sudah jauh
lebih baik dibanding AMPS yang analog, karena kapasitasnya 3 sampai 4 kali lipat. Tetapi CDMA yang digital 10 kali lipat lebih
baik dibanding AMPS. Apalagi beda dengan GSM yang memancarkan frekuensi dengan dipecah-pecah dan harus dilakukan manajemen
penggunaan kembali (reuse) frekuensi agar banyak pelanggan bisa terlayani, CDMA tidak serumit AMPS atau GSM. Dengan memancarkan
sekaligus frekuensi 1,25 MHz, dibanding 20-30 KHz di AMPS dan GSM, daya pancar CDMA lebih kuat sehingga ponsel CDMA yang lemah
pun tetap akan mendapat sinyal penuh. Karenanya kemungkinan ponsel mengalami drop call atau sambungan terputus ketika bergerak,
hampir sama sekali tak terjadi di CDMA dan reuse frekuensi di CDMA tetap dilakukan tanpa memecah-mecah frekuensinya. Selain
hal tadi, CDMA juga terbukti memiliki kecepatan transfer data yang tinggi. Dengan kelebihan itu CDMA menawarkan jalur cepat,
mudah dan paling murah untuk menuju sistem telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G). CDMA 2000-1X memiliki kemampuan
transfer data maksimum sebesar 153 kilobyte per detik (kbps) dengan throughput mobile 60 kbps-80 kbps. Sementara, GPRS yang
diandalkan GSM hanya menawarkan transfer data sampai 115 kbps saja dengan throughput mobile 30 kbps-40 kbps. Itu sebabnya
CDMA 2000-1X mampu mengakses layanan yang membutuhkan kecepatan transfer data yang tinggi seperti mengirim e-mail dengan lampiran
file teks atau gambar berukuran besar. Ia juga bisa digunakan untuk surfing di Internet, melakukan transaksi perbankan, mengetahui
kondisi arus lalu lintas dengan bantuan GPS (global positioning system) dan bermain video game dengan lawan main yang entah
di mana. Hal-hal tadi diimpikan oleh pencipta, pengembang, dan operator GSM sejak beberapa tahun lalu, namun belum sempat
kesampaian sudah dipecundangi oleh teknologi CDMA. Meski CDMA 2000-1X sedang dikembangkan dan disambut oleh para operator,
kini sudah dimunculkan versi CDMA 2000-1XEV-DO yang mampu mengirim data sampai 2,4 Mbps dengan throughput mobile antara 490
kbps sampai 600 kbps. Ini berarti kapasitasnya sama dengan kemampuan layanan DSL (digital subscriber line) yang digunakan
untuk telepon tetap dengan jaringan serat optik. Dengan kapasitas sebesar itu CDMA 2000-1XEV-DO dapat mendukung aplikasi
yang memakan lebar pita (bandwidth) sangat besar seperti download file besar. Juga video streaming untuk menonton videoklip,
maupun menonton siaran langsung, misalnya pemilihan ratu dunia atau sepak bola piala dunia. Ada juga perbandingan lama
waktu yang dibutuhkan untuk men-download musik MP3 yang berdurasi 3 menit. Di ponsel GSM dengan 9,6 kbps, dibutuhkan waktu
41 menit. Sementara di CDMAOne (IS 95B) berkapasitas 64 kbps dibutuhkan waktu cuma 6 menit. Tetapi di telepon CDMA 2000-1X
dengan kecepatan 307 kbps, hanya dibutuhkan waktu 78 detik saja. Bahkan di handset CDMA 2000-1XEV dengan kapasitas 2,4 Mbps,
hanya dibutuhkan waktu 10 detik, segera selesai sebelum yang men-download sadar
<<<Kembali
|