|
Penyebaran CDMA2000 di pasar global menurut CDMA Development
Group (CDG) telah mencapai 67 operator dunia, bahkan pada 2004 akan bertambah lagi sekitar 17 operator termasuk Indonesia
(PT Mobile-8 Telecom) dan Malaysia (Telekom Malaysia).
Sedangkan jumlah subscriber CDMA global mencapai 65.565.000
jaringan, dan sekitar 63 juta sudah menggunakan teknologi CDMA2000 1X. Sementara pertumbuhan rata-rata subscriber mendekati
empat juta per bulan. Sekitar 30% lebih subscriber CDMA sudah menggunakan layanan 3G, kata Perry LaForge, founder, executive
director and chairman CDG.
Menurut dia, saat ini terdapat perbedaan karakter subscriber CDMA2000 di Asia dan Amerika.
Ada kesan tren penggunaan teknologi 3G CDMA 2000 di Asia lebih fokus ke konsumen individual, sedangkan di Amerika termasuk
AS lebih terkonsentrasi pada segmen bisnis korporat.
Para operator CDMA2000 di Asia umumnya menyediakan layanan aplikasi
yang sifatnya individual seperti video on demand (VOD), music on demand (MOD), video phone dan TV broadcasting.
SK
Telecom di Korea Selatan misalnya, pada Juni lalu meluncurkan layanan bergerak film bioskop, video musik, informasi trafik
lalu lintas dan real-time news. Bahkan KDDI di Jepang, yang dalam tempo 18 bulan telah mencapai 10 juta subscriber, menawarkan
layanan downloads video hingga 1,5 Mbytes atau sekitar 3 menit lamanya.
Perry mengakui perkembangan subscriber CDMA2000
memang relatif kecil dibandingkan dengan GSM. Tetapi di Asia, CDMA2000 1X berkembang sangat pesat dan diikuti dengan perkembangan
teknologi handset-nya. Namun dia optimis jumlah subscriber CDMA2000 akan terus tumbuh hingga mendekati jumlah subscriber GSM
global, karena para operator CDMA2000 makin memahami kebutuhan konsumen.
Ake Perrson, President CDMA System Ericsson
Wireless Communications Inc. juga mengatakan hal senada. Teknologi CDMA berkembang sangat pesat, sehingga mendorong tingginya
permintaan layanan CDMA2000 1X. Perkembangan ini akan berlanjut dan mengambil pangsa pasar yang cukup signifikan dari
teknologi nirkabel lainnya.
Bahkan menurut prediksi data Deutsche Bank, market share CDMA2000 akan berlipat ganda
pada lima tahun mendatang hingga mencapai 487 juta subscriber. Pada 2008 market share dari subscriber CDMA2000 yang menggunakan
teknologi 3G akan mencapai 50%, sedangkan subscriber GSM hanya 9%.
Menurut dia, para vendor, produsen hand set, dan
vendor teknologi informasi, serta industri terkait lainnya juga akan mengikuti terus kebutuhan dan tuntutan konsumen. Dukungan
itu terbukti dari sekitar 41 handset bermerek untuk CDMA200 1X, dengan 360 model diproduksi oleh prabrikan global.
Para
pabrikan tersebut saat ini telah memproduksi handset yang yang dual-mode untuk CDMA2000 dan GSM. Kebutuhan pasar sangat dinamis.
Oleh karena ke depan bukan tidak mungkin, kalau teknologi GSM bisa compatible dengan CDMA2000, tambah LaForge.
Menurut
Director, Product and Technical Marketing CDMA System Ericsson Wireless Communication Inc. Peter Lancia, komunikasi antara
CDMA2000 1X EV-DO dan GSM memang sangat memungkinkan, selama platformnya menggunakan teknologi yang standard.
Untuk
mengatasi limitasi dalam evolusi 3G, Ericsson memang memiliki beberapa solusi masa depan dalam pembangunan platform yang dapat
mempertemukan semua kebutuhan teknologi 3G dan evolusi selanjutnya menuju A11-IP. (nn - Warnet2000)
<<<Kembali
|