SEPINTAS ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscribel Line) menggunakan kabel yang sama dengan jalur telepon Telkom.
Kabel dan peralatan Telkom membatasi frekuensi yang dipergunakan oleh switch, pesawat telepon dan peralatan lainnya. Suara
manusia normal dapat dibawa dalam frekuensi mulai dari 0 hingga 3.400 Hz yang mana adalah wilayah yang cukup sempit. Kabel
itu sendiri memiliki potensi untk membawa frekuensi hingga beberapa megahertz. Dengan membatasi frekuensi yang dibawa melalui
kabel telepon, sistem telepon dapat mengemas sejumlah kabel dalam bentuk yang kecil tanpa harus berinterferensi satu sama
lainnya. Data digital ADSL dapat menggunakan kapasitas jalur telepon dengan aman. ADSL adalah teknologi yang terpengaruh oleh
jarak. Sejalan dengan bertambah jauhnya pelanggan dari sentral ADSL, kualitas sinyal menurun dan kecepatan juga turun. Batas
terjauh untuk ADSL adalah 5,5 km.
SUARA DAN DATA
Ada dua standar ADSL. Pertama adalah CAP (Carrierless Amplitude Phase) dan kedua adalah DMT (Discrete
Multi Tone).
Pada CAP, suara percakapan dibawa pada frekuensi 0 sampai 4.000 Hz. Kanal upstream dibawa pada
frekuensi 25.000 sampai 160.000 Hz. Kanal downstream mulai dari 240.000 Hz dan seterusnya, maksimum sampai kurang lebih 1.500.000
Hz. Pemisahan frekuensi dimaksudkan meminimalkan kemungkinan interferensi antar kanal.
DMT juga membagi sinyal menjadi beberapa kanal terpisah tetapi tidak menggunakan dua kanal untuk
upstram dan downstream data. Sebaliknya, DMT membagi data menjadi 247 kanal terpisah, masing-masing selebar 4.000 hz. Setiap
kanal dimonitor dan bila qualitasnya terganggu, sinyalnya dipindahkan ke kanal lain. Sistem ini secara konstan memindahkan
sinyal di antara kanal-kanal, selalu mencari kanal terbaik untuk mengirim dan menerima data. Beberapa kanal bawah digunakan
sebagai kanal dua arah, upstream dan downstream. Ini membuat DMT lebih rumit untuk diterapkan namun memberikan fleksibilitas
yang tinggi terhadap jaringan dengan kualitas yang bervariasi.
PERALATAN
Peralatan menggunakan dua buah alat, satu di sisi pelanggan (disebut CPE, Customer Premised Equipment)
dan satu lagi di sisi Telkom. Di sisi pelanggan harus ada penerima DSL (modem ADSL atau router ADSL). Di sisi Telkom terdapat
ADSL multiplexer (disebut DSLAM, Digital Subscriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari pelanggan. DSLAM
mengumpulkan koneksi dari pelanggan-pelanggan dan meneruskannya melalui sebuah jalur kecepatan tinggi ke ISP. DSLAM dapat
juga menyediakan fungsi tambahan termasuk routing IP address. ADSL memberikan jalur tersendiri dari pelanggan hingga ke DSLAM
yang berarti pelanggan tidak akan merasakan turunnya unjuk kerja apabila terjadi penambahan pelanggan.
VARIAN DSL (xDSL)
·
IDSL - ISDN DSL
·
SDSL - Symmetric DSL
· VoDSL - Voice over DSL
· HDSL - High-bit-rate DSL
PRO DAN KONTRA
Keunggulan ADSL:
·
Pelanggan tetap dapat menggunakan pesawat teleponnya
selagi koneksi berjalan.
·
Kecepatan tinggi (hingga 512 Kbps downstream untuk Telkom MMA).
· Tidak harus menyediakan jalur baru, pelanggan dapat
menggunakan jalur telepon yang sudah ada.
Kekurangan ADSL:
· Terlalu jauh dari STO akan menurunkan kualitas
sambungan dan menurunkan kecepatan.
· Kabel
tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan
dan menurunkan
kecepatan.
·
Koneksi asimetris berarti waktu upload akan lebih lama daripada download.
· Layanan ini tidak terdapat
di semua wilayah.