DSL (Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi yang memungkinkan transmisi data
dengan bandwidth yang tinggi melalui saluran telepon biasa yang terbuat dari tembaga dibandingkan dengan bandwidth yang selama
ini digunakan untuk transmisi sinyal suara (4 KHz). Dengan teknologi ini, kabel tembaga yang biasa digunakan untuk komunikasi
suara lebih dari 600 juta pelanggan di seluruh dunia, dapat sekaligus digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan
tinggi, dengan kata lain mengurangi biaya untuk upgrade sistem.
Modem khusus dipasang pada ujung-ujung saluran. Pada Local Exchange (Sentral Lokal),
data yang ditransmisikan lewat saluran dipisahkan dengan sinyal suara sehingga dapat diteruskan ke jaringan khusus seperti
jaringan ATM. Dengan kata lain, sinyal data dan suara dapat menggunakan saluran tembaga yang sama.
DSL memiliki banyak varian, diantaranya adalah ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line),
HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) , RADSL (Rate Adaptive Digital Subscriber Line), dan lain sebagainya. Metoda
pembagian bandwidth untuk transmisinya secara umum terbagi menjadi dua yaitu simetris dan asimetris.
ADSL adalah salah satu varian dari xDSL yang sedang berkembang. ADSL memungkinkan transmisi
data kecepatan tinggi dengan bandwidth asimetris menuju rumah dan kantor bisnis melalui jaringan kabel local loop dari
telepon yang telah ada. Diperkirakan bahwa teknologi ADSL ini akan memegang peranan penting pada satu dekade mendatang ketika
perusahaan-perusahaan telekomunikasi memasuki era baru dalam menyampaikan informasi dalam bentuk video dan format multimedia.
Sementara pemasangan infrastruktur untuk saluran-saluran broadband memerlukan waktu yang lama, ADSL memungkinkan penyedia
layanan jasa telekomunikasi untuk mentransmisikan informasi berupa movie, televisi, video on demand, remote CD-ROM,
internet dan akses web.
ADSL mentransmisikan lebih dari 6 Mbps kepada subscriber (downlink)dan kurang
lebih 640 kbps untuk transmisi arah yang berlawanan (uplink). Penambahan kecepatan ini berkisar sekitar 50 kali dari
kapasitas akses lama tanpa penginstalasian jaringan kabel yang baru (misalnya : fiber optik).
Arsitektur
Jaringan secara keseluruhan dan ADSL
Diagram jaringan di bawah ini memberikan gambaran tentang elemen-elemen dari jaringan yang terhubung.
ADSL Asymmetric Digital Subscriber Line
STM
Synchronous Transfer Mode
ATM Asynchronous Transfer Mode TE Terminal Equipment
OS Operations System
PDN Premises
Distribution Network point definitions
SM Service Module
Model Referensi Sistem
Definisi
ATU-C : Unit Transmisi ADSL pada sisi network, dapat diintergrasikan pada access
node.
ATU-R : Unit transmisi ADSL pada sisi pelanggan.
Access Node : Titik konsentrasi untuk data narrowband maupun broadband.
B : Input data tambahan, musalnya dari satelit.
Broadcast : Broadband data input in simplex mode (typically broadcast video).
Broadband Network : Sistem switching dengan data rate 1.5/2 Mbps
Loop
: Saluran telepon (twisted-pair).
Narrowband Network : Sistem switching
dengan data rate dibawah 1.5/2 Mbps
POTS : Plain Old Telephone Service.
POTS-C : Interface antara PSTN dan splitter POTS pada ujung network
POTS-R : Interface antara telepondan splitter POTS splitter pada ujung pelanggan.
PDN : Premises Distribution Network, sistem yang mengkoneksikan ATU-R dengan modul-modul
layanan (Service Modules).
PSTN : Public Switched Telephone Network.
SM : Service Module, untuk mengadaptasi terminal.
Splitter : Memisahkan frekuensi tinggi (ADSL) dan frekuensi rendah (POTS) pada ujung network dan ujung pelanggan.
Teknik Modulasi
Teknik modulasi yang digunakan pada ADSL ada dua macam yaitu DMT (Discrete MultiTone)
dan CAP (Carrierless Amplitude/Phase). Ide dasar dari DMT adalah membagi bandwidth yang tersedia menjadi sub-sub kanal dalam
jumlah yang besar. DMT mampu mengalokasikan bandwidth untuk transmisi data sehingga mendapatkan kemampuan transmisi dari tiap
sub kanal maksimal.
Pada DMT, kanal-kanal untuk downstream terbagi menjadi 256 masing-masing 4 KHz.
Untuk transmisi upstream digunakan 32 kanal. Pembagian frekuensi secara FDM terlihat pada gambar berikut ini.
Kebanyakan modem komersial menggunakan teknik modulasi CAP. Dibandingkan dengan DMT,
CAP kurang efisien karena jarak tempuh data menggunakan CAP lebih pendek dibandingkan dengan DMT.
Bit Rate
ADSL menggunakan modem yang dihubungkan pada saluran tembaga berupa twisted pair
yang mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi sebagai fungsi jarak, jenis kabel, sambungan saluran, dan crosstalk.
Sebagai perbandingan, tanpa memperhitungkan ada sambungan bridge tap pada saluran, maka kecepatan transmisi data sebagai
fungsi jarak dan jenis kabel adalah sebagai berikut :
Data Rate |
Wire Gauge |
Distance |
Wire Size |
Distance |
1.5 or 2 Mbps |
24 AWG |
8,000 ft |
1 0.5 mm |
5.5 km |
1.5 or 2 Mbps |
26 AWG |
15,000 ft |
0.4 mm |
4.6 km |
6.1 Mbps |
24 AWG |
12,000 ft |
0.5 mm |
3.7 km |
6.1 Mbps |
26 AWG |
9,000 ft |
0.4 mm |
2.7 km |
Kendala pada ADSL
ADSL tidak dapat diterapkan pada sirkit yang mengandung lilitan atau bridge tap,
selain itu frekuensi tinggi dari ADSL dapat menyebabkan interferensi terhadap saluran tembaga yang berada pada pelindung yang
sama. Keterbatasan jarak mempengaruhi kecepatan transmisi yang diinginkan. Faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah
kabel tembaga twisted-pair meredam sinyal banding lurus dengan jarak dan frekuensi. Selain itu lilitan dan bridge
tap adalah sumber delay dan redaman yang biasanya ditemukan pada saluran telepon.
Penerapan ADSL
Penerapan teknologi ADSL adalah pada bidang-bidang sebagai berikut :
Pendidikan
ADSL menawarkan koneksi berkecepatan tinggi dengan harga yang relatif murah sehingga
institusi-institusi pendidikan dapat terkoneksi ke internet, perpustakaan, antar institusi, tempat tinggal guru dan murid.
- Multi-service Selection
ADSL menawarkan
kepada pengguna untuk memilih layanan dari penyedia layanan. Kecepatan yang ditawarkan pun jauh lebih tinggi dibandingkan
servis dial-up. Keuntungan-keuntungan yang diberikan adalah :
-
Pelanggan diberikan kebebasan untuk memilih dari sekian banyak layanan yang disediakan
– Pelanggan dapat mengakses beberapa aplikasi sekaligus.
- Video Conferencing
Video conferencing
memerlukan akses menuju media komunikasi dengan kecepatan tinggi. ADSL memberikan solusi yang optimum karena teknologi ini
dapat memanfaatkan saluran telepon yang telah ada yang berjumlah kurang lebih 750 juta menuju tempat-tempat yang ada di seluruh
dunia secara virtual.
Pustaka Pustaka
- "DSL and xDSL (Digital Subscriber Line and its variations)", http://www.whatis.com, 1999.
- Black, Bill, "xDSL Technology and the Internet", Copper Development Association Inc.(http://energy.copper.org).
- ADSL Forum http://www.adsl.com, "ADSL Forum System Reference Model", 1997.
- ADSL Forum http://www.adsl.com, "ADSL Application Notes", 1998.
- Martinez, Enrique, "Asymmetric Digital Subscriber Line", http://ece.wpi.edu/courses/ee535,